Memilih Lensa Kamera yang Wajib Anda Miliki

Memilih Lensa kamera yang wajib Anda miliki itu penting agar investasi tidak terbuang percuma sebab ada banyak jenis lensa yang beredar di pasaran.

Ada banyak jenis lensa yang beredar di pasaran. Tiap-tiap lensa digunakan untuk kebutuhan yang berbeda. Karena setiap lensa dijual dengan harga mahal—bahkan lebih mahal dibanding body DSLR—maka Anda harus mencermati variable-variabel serta kebutuhan penggunaan lensa secara tepat. Bagi orang awam, satu lensa dengan lensa lain mungkin dianggap tidak memiliki perbedaan. Tapi bagi para profesional saat memilih lensa kamera, salah memilih lensa bisa berarti “bencana”.

TAHUKAH ANDA?

Cikal bakal lensa berawal dari kebudayaan Asiria, kira-kira 3000 tahun yang lalu. Mereka menggunakan objek yang kita kenal sekarang sebagai lensa untuk mengumpulkan fokus sinar matahari agar sinar itu bisa membakar benda-benda yang ada di bawah lensa tersebut. Namun, catatan historis yang paling akurat tentang lensa ditemukan dalam sebuah script teater berjudul “The Cloud” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani Kuno. Uniknya, dalam cerita tersebut, lensa masih digunakan untuk membakar benda-benda yang ada di bawahnya, persis seperti yang dipraktekkan oleh bangsa Asiria. 

Lensa Telephoto

Biasa juga disebut lensa tele karena mampu membidik objek yang sangat jauh. Para fotografer olah raga dan kehidupan alam yang liar senang sekali menggunakan lensa ini karena mereka tidak perlu mendekati objek (entah karena tidak boleh atau berbahaya). Lensa telephoto juga biasa digunakan untuk pemotretan candid (spontan). Dalam pemotretan candid, si fotografer hanya perlu selalu membidikkan lensa kameranya terus menerus menghadap objek yang dituju. Jika ada momen menarik, ia langsung menjepretkannya tanpa diketahui oleh si “korban”. Lensa telephoto mudah dikenali dari bentuknya yang panjang. Selain itu, angka yang tertera pada lensa telephoto selalu lebih besar dari 50mm, bahkan mencapai angka di atas 100mm. Semakin besar angkanya, daya jangkau lensa ini juga semakin jauh.  

Lensa 50 mm

Lensa 50 mm disebut juga dengan istilah lensa normal. Mengapa? Karena lensa ini merepresentasikan mata kita ketika melihat objek yang ada di depan mata. Lensa seperti ini memiliki jangkauan kira-kira 46 derajat dan lebih dipilih oleh orang yang ingin menggunakan kamera untuk keperluan dokumentasi pribadi.

Lensa Wide-Angle

Lensa wide-angle ditandai dengan munculnya angka-angka kecil pada lensa, misalnya 6mm, 18mm, 28mm, dan angka lain di bawah 50mm. Semakin kecil angkanya maka jangkauan area yang bisa dipotret juga semakin lebar. Lensa jenis ini cocok dipakai untuk memotret landscape, pemandangan, arsitektur, atau foto-foto yang menciptakan kesan kedalaman yang ditandai dengan besarnya objek yang ada di bagian depan dan semakin mengerucut atau mengecilnya objek-objek lain yang ada di belakangnya. Lensa wide-angle memang tidak dirancang untuk pemotretan objek—terutama wajah manusia—dari jarak dekat. Alasannya sederhana. Wajah akan tampak cembung dan gendut.

@jubileeid

Lensa Zoom

Lensa Zoom memiliki rentang focal length tertentu, misalnya 35mm – 350mm. Karena memiliki rentang tertentu, maka kita bisa memotret objek dari jarak dekat maupun jauh. Lensa Zoom merupakan pilihan yang ideal untuk memotret karena kita tidak perlu membeli dua lensa sekaligus yang berbeda focal length-nya. Ingat, dua buah lensa yang berbeda menimbulkan kerepotan sendiri karena kita harus mengganti terus menerus lensa itu ke body kamera untuk mengakomodasi kebutuhan yang berbeda-beda.

Lensa Macro

Pernah melihat foto semut sedang gotong royong mengangkat daun? Atau foto capung serta kumbang sedang “menclok” di daun? Bagaimana caranya hewan-hewan ultra kecil itu bisa dipotret dengan baik dan detail? Rahasianya, para fotografer itu memanfaatkan lensa macro. Umumnya, lensa macro memiliki depth of field yang sempit sehingga tidak heran, jika Anda memotret semut, area sekitar tempat semut itu berada dalam keadaan kabur (blur). Jadi, satu-satunya objek yang terfokus secara tajam adalah si semut itu sendiri. Karena mengejar ketajaman gambar dan fokus pada objek utama, sebaiknya Anda “mengikat” kamera berlensa macro menggunakan tripod agar ketika menekan tombol rana, kamera itu tidak bergoyang. Karena objek diperbesar di depan lensa, goyangan ringan sedikit saja akan membuat foto tampak bergetar.

Bagaimana cara mengenali lensa macro? Sederhana saja. Semua lensa macro pasti diber identitas “Macro”.